Berita Kecamatan

Pertemuan Dwi Wulan Fatayat NU Ranting Candi Bandungan

Jum’at, 14 Januari 2022. Bertempat di Taman Bunga Celosia, Pengajian rutin muslimat dan fatayat NU Desa Candi Kecamatan Bandungan  kembali digelar setelah sempat terhenti disebabkan adanya pandemi covid-19. Pelaksanaanya tentu setelah mendapat izin dari pemerintah dengan berbagai pertimbangannya, seperti kondisi wilayah (zona hijau) dan penerapan protokol kesehatan dikoordinasi oleh ibu-ibu muslimat dan pemudi fatayat Desa Candi  dengan Ketua Panitia Pelaksana Ibu Dariyanah. Pengajian ini sengaja di khususkan untuk warga muslimat Desa Candi. Hal tersebut mengingat anjuran dari pemerintah untuk tidak terlalu mengundang banyak kerumunan.

Hadir dalam kesempatan tersebut Bapak Camat Bandungan, Bapak Anang Sukoco, S.STP,M.Si didampingi Kasi Kesra Kecamatan, Ibu Rina Budi Setiyani,S.H,M.Kn.

Meskipun dilaksanakan secara sederhana, acara tersebut berjalan dengan lancar. Acara dimulai dengan pembukaan pada pukul 13.30, kemudian menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Muslimat, Himne Fatayat serta lagu Yalal Wathon, pembacaan tahlil, menyanyikan lagu Mars, sambutan-sambutan hingga acara inti, yakni tausiah yang disampaikan oleh Bpk. Kyai Mundhakir dari Kecamatan Sumowono.

Adapun tema yang diusung pada kegiatan tersebut adalah “Dengan akhlakul karima kita wujudkan Fatayat Sejahtera lahir dan batin.”

Secara umum, ada lima gambaran utama bagaimana akhlak seorang muslim seharusnya, yaitu:

  1. Mengenal dan memahami segala bentuk kebaikan.

Seorang muslim yang memahami agamanya dengan baik sudah semestinya juga mengenal dan memahami segala bentuk kebaikan. Termasuk memahami kebaikan adalah memahami persamaan, keadilan, kewibawaan, kesetiaan, kesederhanaan, kesantunan, kerendahan hati, pengorbanan, perjuangan, dan hal – hal baik lainnya.

  1. Melakukan amar ma’ruf nahi munkar.

Melakukan amar ma’ruf nahi munkar adalah bentuk kebaikan dan kemuliaan yang dimiliki seorang muslim. Amalan ini juga mencerminkan keutamaan akhlak dan harus dilandasi dengan niat yang ikhlas karena Allah. Melakukan amar ma’ruf nahi munkar juga harus dibarengi dengan taubat, tawakkal, rasa takut akan ancaman Allah, dan juga pengharapan akan rahmat Allah.

  1. Mengharamkan segala bentuk kerusakan dan moralitas yang buruk.

Termasuk juga akhlak yang baik adalah mengharamkan segala bentuk kerusakan dan moralitas yang buruk. Jika diperlukan maka termasuk bersikap keras kepada dosa besar dan segala hal yang mengantar seseorang ke arah dosa besar tersebut.

  1. Mengingkari setiap kerusakan yang menyimpang dari fitrah.

Di dalam diri manusia terdapat fitrah kebaikan yang selaras dengan akal sehat manusia. Pada dasarnya, nurani dan hati setiap orang mengetahui dan memberi tanda penolakan saat melakukan ataupun melihat orang yang melakukan kerusakan atau menyimpang dari fitrah.

  1. Menganjurkan untuk berakhlak mulia sesuai fitrah.

Di samping menolak segala kerusakan, seorang muslim dengan akhlak yang baik juga selalu berusaha untuk mengajak kepada akhlak mulia yang sesuai dengan fitrah dan juga akal sehat yang waras. Baik dalam bentuk membenarkan, mendukung, menganjurkan, atau memerintahkan untuk berakhlak mulia kepada diri sendiri dan orang lain.